Monday, April 29, 2013

Konon, di tahun 1644, tinggalah di Kampung Jawa seorang gadis bernama Entin bin Sueb. Dia jadi rebutan antara cowok Betawi, Sunda dan seorang Meneer Belanda.
Hari itu Sabtu, 13 Februari 1644, ketiganya kebetulan bertemu di rumah si Entin. Mereka bertengkar, dan akhirnya berkelahi….
Ditengah-tengah perkelahian, si Entin, yang tidak mau ada keributan, mencoba melerai. Tapi, salah satu senjata dari mereka bertiga justru mengenai kepala si Entin. Crash....
Sontak, warga kampung yang melihat kejadian itu langsung berteriak: “PALE ENTIN BERDARAH…. TUH PALE ENTIN…. PALE ENTIN BERDARAH ….”
Entin lalu dibawa ke rumah sakit. Tapi, esoknya, tanggal 14 Februari 1644, Entin meninggal dunia.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, si Menner Belanda – yang sudah pulang ke negerinya – setiap tanggal 14 Februari selalu mengadakan acara untuk mengenang Entin yang dicintainya. Namun, yang dia inget cuma kata-kata warga Betawi waktu itu: “PALE ENTIN…. PALE ENTIN….”
Maka jadilah “Hari Pale Entin”, atau VALENTINE...
Posted by Budaya On 6:31 AM No comments

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Labels

Blogger templates

Categories

    Blogger news

    Blogroll

    About

    Labels